LAPORAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP
PEMBANGUNAN MALL DI JAKARTA DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
NAMA : RENNY DESIANA. S
NPM : 37413412
KELAS : 3ID04
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016
LATAR BELAKANG
Perkembangan di era globalisasi semakin pesat dan kemajuan teknologi yang semakin canggih memberikan dampak baik itu positif maupun negatif, salah satu nya adalah pada bidang pembangunan. Pembangunan-pembangunan berkembang semakin cepat, contoh nya adalah pembangunam mall di daerah Jakarta yang semakin pesat.
Pembangunan mall yang terlampau padat di daerah Jakarta membuat kurang nya daerah hijau di Jakarta, menurunnya struktur tanah karena kurangnya resapan air, menyebabkan polusi dari segi kemacetan yang ditimbulkan yang berdampak pada polusi lingkungan. Melihat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan untuk lingkungan, maka dibutuhkanlah suatu metode, salah satu contohnya adalah metode sederhana pembuatan lubang-lubang biopori yang kiranya dapat membantu penyerapan air. Selain itu diperlukan pula ruang terbuka hijau yang cukup luas.
Pembuatan lubang biopori ini diharapkan dapat memberikan perbaikan terhadap lingkungan, dengan mengurang banjir, menjaga sumber air bawah tanah dan membuat lingkungan menjadi bersih serta dari metode ini sisa-sisa sampah yang tidak terpakai seperti daun-daun keering dapat digunakan secara efektif dan efisien menjadi suatu pupuk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.
PEMBAHASAN
Pembangunan Mall di Jakarta dan dampak nya terhadap lingkungan sekitar.
Salah satu artikel yang diambil dari http://www.kumau.info/2014/03/jumlah-mall-di-jakarta-2014.html yang berisikan sebuah informasi mengenai :
Pada Tahun 2014 Jumlah Mall di Jakarta ada 173 Mall, kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (yang pada saat itu menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta), untuk itu moratorium pembangunan mal diwacanakan dengan alasan, jumlah mal saat ini menurut sudah terlalu padat. Jokowi mengaku tidak akan mengeluarkan izin pembangunan mall lagi. Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield,
Arief Rahardjo, ketika dihubungi Tempo, mengatakan mal di tahun 2013 ini sudah berdiri di lahan seluas 3.920.618 meter persegi. Cushman and Wakefield, konsultas properti, merilis data yang menyatakan bahwa jumlah mall di Jakarta memang sudah terlampau sangat padat, serta pada setiap tahunnya jumlah mall di Jakarta tumbuh 3,9 persen.
Kebijakan moratorium pembangunan pusat belanja baru di Jakarta berdampak pada penurunan suplai baru. Peritel kesulitan melakukan ekspansi akibat keterbatasan ruang ritel. Suplai baru pusat belanja di Ibukota selama kuartal II 2013 hanya 280.000 meter persegi, dengan tingkat serapan sekitar 85 hingga 90 persen.
Senior Associate Director Retail Service Colliers International Steve Subadi J. Sudijanto mengatakan hingga 2016, terdapat 11 pusat belanja baru termasuk Bintaro Xchange Mall. Enam di antaranya sedang dalam tahap konstruksi. Sementara 5 lainnya masih dalam taraf perencanaan. Menurut saya pembangunan mall di Jakarta sudah terlampau sangat banyak akibatnya selain para ukm kecil yang banyak merugi karena pembangunan mall tersebut, selain itu juga pembangunan mall di Jakarta yang terlampau banyak berpengaruh terhadap lingkungan.
Pengertian lingkungan itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan biotik seperti manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan abiotik seperti unsur fisik contoh nya tanah, air, iklim dan lingkungan ssosial yang mempengaruhi pergaulan atau membentu kepribadian seseorang.
Khususnya di daerah Jakarta akibat dari banyaknya mall yang sangat besar dan luas mempersempit lapangan terbuka hijau bagi masyarakat ibu kota serta terjadinya penurunan struktur tanah, terjadinya kemacetan yang menimbulkan banyaknya polusi udara dan kebisingan. Menurut saya ruang terbuka hijau sangat diperlukan oleh masyarakat. Masyarakat tidak hanya membutuhkan kesejukan didalam ruangan seperti pada gambaar dibawah ini.
tetapi masyarakat memerlukan pula kesejukan di lapangan luas yang hijau dan asri seperti pada gambar dibawah ini.
Kurangnya ruang terbuka hijau dan kurangnya pohon-pohon dijakarta serta menurunnya struktu tanah menyebabkan seringnya banjir yang melanda ibu kota Jakarta karena tidak ada serapan untuk air. Gagasan saya sebaiknya di Jakarta dibuat rang terbuka hijau lebih banyak dan diberi lubang-lubang biopori.
Untuk membuat sumur resapan dibutuhkan lahan yang agak luas dengan ukuran lebar 1m kedalaman 2 – 3m, mungkin hal ini salah satu kendala apabila kita yang berada diperkotaan ingin membuat sumur resapan karena ketersediaan lahan terbuka di pemukiman perkotaan sangat minim. Berbeda dengan lubang resapan biopori yang tidak membutuhkan lahan yang luas sekitar 30 cm² berkedalaman 80 – 100 cm, dengan biaya yang murah kita dapat membuatnya dengan leluasa di sekitar rumah.
Biopori merupakan suatu lubang dengan diameter ± 3” kedalaman antara 80 – 100 cm yang berguna untuk lubang resapan air hujan, biopori juga bisa difungsikan sebagai lubang kompos dari bahan sampah daun kering, maupun sampah basah.
Alat Dan Bahan:
- Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang berbentuk garpu (seperti supit kepiting)
- Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi, Semen, Pasir, Centong/cetok,
Cara Membuat Biopori:
- Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
- Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
- Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai penuh, hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
- Tutupi lubang dengan tutup paralon, jika tidak ada tutup paralon maka bisa diganti dengan roster/angin-angin.
Setelah semuanya selesai, selanjutnya melakukan pemeliharaan seperti memeriksa tutup biopori apakah lubangnya tersumbat sampah, untuk memanen kompos yang ada di lubang biopori kita perlu waktu antara 2 – 3 minggu, setelah dipanen komposnya maka lubang harus kita isi lagi dengan sampah daun kering/basah.
Manfaat dari pembuatan lubang biopori adalah :
- lingkungan terbebas dari genangan air
- yang berarti terbebas pula dari nyamuk
- kita juga dapat kompos untuk pupuk tanaman
- yang lebih penting adalah kita sudah berusaha menjaga kelestarian sumber air bawah tanah.
Sumber : https://gatotabe.wordpress.com/2012/04/26/102/
Saya memiliki beberapa saran kembali, sebaiknya dibuat pagar pembatas dari trotoar dan juga tanaman yang ada di samping trotoar karena banyak tanaman yang terinjak oleh manusia ataupun kendaraan yang melanggar aturan. Tidak dilakukan lagi pembangunan besar-besaran untuk pembuatan mall lagi karena sudah banyak sekali mall di Jakarta yang dapat membuat semakin turunnya struktur tanah, naiklah angkutan umum agar mengurangi kemacetan Jakarta dengan adanya kemacetan maka hal tersebut dapat menambah semakin banyak polusi udara yang selain tidak bagus untuk lingkungan dampak lainya adalah dapat menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan bagi manusia dan lingkungan.
Kontribusi saya untuk lingkungan adalah saya sering menggunakan angkutan umum jika berpergian baik itu angkutan kota, bus, kereta listrik, busway. Serta kendaraan seperti becak juga masih saya gunakan sebagai alat transportasi. Mulailah menanam sesuatu yang bermanfaat di rumah, di rumah saya sudah menanam beberapa tumbuhan yang menghasilkan buah. Jangan malas untuk menyapu daun-daun gugur yang berserakan karena itu semua bisa dijadikan pupuk. Semua bisa dimanfaatkan jika kita memiliki kemauan, semua datang bukan dari orang lain melainkan dari diri kita sendiri, belajar membuang sampah pada tempatnya.
Infrakstuktur memang sangat diperlukan di zaman yang modern seperti sekarang ini tetapi jangan mekesampingkan lingkungan. Lingkungan akan memberikan dampak positif jika kita memberikan hal yang positif juga, begitu pun sebaliknya.
Saya harap dengan adanya artikel dan pendapat ini dapat membuka hati para pembaca bahwasanya semua yang kita rawat akan memberikan hasil. Tidak bermaksud mengurui atau apapun, namun hanya ingin mengajak para pembaca khususnya untuk lebih mencintai lingkungan.
Referensi Lain
Chafid fandeli. 1995. Analisis mengenai dampak lingkungan prinsip dasar dan pemapanannya dalam pembangunan. Penerbit : liberty offset. Yogyakarta . Edisi : 2, cet.1. Kolasi : xvii, 365 hlm, ilus, 23 cm
Ditjen Pengembangan Perkotaan. 2000. Analisis Dampak Lingkungan. Penerbit Ditjen Kotdes.
Otto Soemarwoto. 1988. Analisis mengenai dampak lingkungan. Gajah mada university press. 326 halaman